Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan bahwa dalam operasi senyap itu, KPK menangkap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya.
“Benar,” kata Fitroh seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Fitroh mengatakan, operasi senyap yang menjerat Ardito terkait dengan kasus suap proyek.
“Suap proyek,” kata Fitroh.
Namun, dia belum menyampaikan jumlah pejabat yang diamankan dalam operasi senyap tersebut.
Sementara dari informasi yang dihimpun Headline Lampung, OTT KPK diawali dengan di tangkapnya anggota DPRD Lampung Tengah di Jakarta. Informasinya, para anggota DPRD Lampung Tengah tersebut sedang menjalani bimbingan teknis di salah satu hotel.
“Ada 6 anggota DPRD Lampung Tengah yang berhasil diamankan,” ujar sumber.
“Tiga di Jakarta dan tiga di Lampung,” sambungnya.
Selain mengamankan enam anggota DPRD Lampung Tengah, OTT KPK juga diduga mengamankan 2 orang pejabat eselon II Pemkab Lamteng.
Bahkan penyidik KPK berhasil menyita barang bukti uang senilai Rp 2,5 milyar dari rumah salah satu Kepala Badan Pemkab Lamteng.
“Dua pejabat eselon II,” terangnya.
“Saat di geledah penyidik KPK menemukan uang 2,5 milyar di rumah salah satu pejabat,” tambahnya.
Selain itu, penyidik KPK juga telah menggeledah rumah pribadi Ardito di Karang Endah, Terbanggi Besar. Disana penyidik menemukan uang tunai Rp 100 juta, 2 buku rekening dan sejumlah berkas.
“Ada sekitar 8 orang penyidik KPK yang menggeledah. Setelah cukup mereka pamit,” ungkapnya.
Sebelumnya juga, pada Senin malam (8/12/2025), Ardito sudah menjalani pemeriksaan di gedung Mapolda Lampung. Keesokan harinya, Selasa (9/12/2025) Ardito di izinkan untuk pulang ke Rumdis Bupati untuk menghadiri acara Hari Anti Korupsi Dunia.
“Setelah menghadiri acara tersebut, Ardito kembali diperiksa penyidik di Polresta Balam. Sekitar pukul 16.00 WIB, Ardito di bawa ke Jakarta,” jelasnya.
“Mengapa belum diumumkan resmi, mungkin KPK masih melakukan pendalaman dan pengembangan. Kalau tidak ada halangan malam ini atau besok pagi sudah ada konferensi pers resmi dari KPK,” tutupnya. (Red)
Social Header